5 Undangan Konyol Sang Diktator Dunia
Sahabat kejadiananeh.com kalau pada artikel saya sebelumnya membahas wacana permintaan asing para musisi-musisi dunia, kali ini yaitu para mantan pemimpin dunia yang populer dengan kediktatorannya dimana mereka mempunyai kekuasaan penuh untuk memerintah siapa saja supaya mau melakukan apapun keinginannya.
Dan menyerupai kita ketahui ada konsekuensi berat dan resiko, termasuk sanksi mati kalau berani untuk menolak titah sang mantan pemimpin otoriter/tirani meskipun perintah dari mereka dianggap ganjil dan konyol. Dimulai dari kepala pemerintahan republik Filipina, presiden Ferdinand Marcos hingga sang Fuhrer Nazi, Adolf Hitler. Lebih jelasnya simak berikut ini, 5 permintaan konyol sang diktator dunia.
1. Kasus The Beatles dengan Istri Presiden Filipina, Imelda Marcos
Pernahkah kau mendengar Band Legenda The Beatles pernah bersitegang dengan Imelda Marcos istri dari Presiden Filipina, Ferdinand Marcos? Pada awalnya Ferdinand dan Imelda yaitu pengagum berat dari grup musik The Beatles untuk itu ia memberitahukan kepada Manajer The Beatles supaya ia mau berkunjung ke Manila, Ibu Kota Filipina. Kebetulan The Beatles memang sedang menjalankan tur konser keliling dunia dan hasilnya menyertakan Filipina dalam daftar acara.
John Lennon, Ringgo Star, Paul McCartney dan George Harrison beserta Kru hasilnya tiba di Manila sehabis mengadakan konser di Tokyo, Jepang. Namun gres saja mereka tiba di Hotel dan berniat untuk beristirahat, beberapa pengawal Militer Filipina tiba dan meminta mereka untuk menghadap Imelda Marcos kini juga. Sebab ibu negara sudah mempersiapkan kawasan untuk mengundang mereka makan siang bersama.
Mungkin lantaran terlalu letih sehabis perjalanan dari Jepang, John Lennon, Ringgo dan Personil lainnya menolak undangan makan tersebut. Para pengawal militer pun sempat membujuk beberapa kali supaya mereka bersedia, namun John dan kawan-kawan tetap menolak seruan tersebut dengan tegas. Akhirnya para pengawal melaporkan penolakan undangan kepada Imelda Marcos.
Mendengar perihal itu Imelda murka besar dan mengadukan kepada suaminya, Ferdinand Marcos bahwa Band The Beatles telah melecehkan dan mempermalukan dirinya sebagai Ibu negara. Tanpa tedeng aling-aling, Ferdinand pun ikut murka mendengar pengaduan istrinya dan segera ia memerintahkan para ajudannya untuk menjemput 'paksa' The Beatles beserta kru nya.
Beruntung kabar jelek tersebut terdengar ke indera pendengaran sang produser, segera ia memerintahkan manajer The Beatles supaya segera angkat kaki dari negara Filipina sebelum terjadi sesuatu yang ditakutkan.
Para personil The Beatles beserta Kru yang sedang tidur hasilnya dibangunkan paksa oleh sang manager. Seperti tak mau menyia-nyiakan kesempatan hidup, mereka segera kabur dan pergi menuju bandara, sebelum para pengawal presiden tiba lebih duluan ke hotel mereka.
2. Permintaan Konyol Adolf Hitler
Dijaman Adolf Hitler, para pasukan Nazi Jerman banyak terkena penyakit kelamin jawaban pergaulan seks bebas. Menyikapi fenomena tersebut sang Fuhrer tak kehabisan akal, ia segera memerintahkan para insinyurnya supaya membuat boneka seks untuk diberikan ke seluruh prajuritnya. Boneka itu pun berhasil diproduksi sebanyak lebih dari 50 unit.
Meski tak secanggih dan tak semirip boneka seks jepang kurun sekarang, boneka-boneka wanita itu sudah dibentuk dari materi kulit sintetis, dengan rambut pirang, bermata biru dan cukup mudah digunakan. Muat didalam tas ransel dan kapan saja ingin dipakai oleh tentara tinggal ditiup saja.
Mengetahui permintaan konyol pemimpin diktator Adolf Hitler para tentara menganggapnya itu sebuah banyolan dan satupun diantara mereka tidak ada yang mau mendapatkan boneka seks tersebut. Bagi mereka, lebih baik mengalami mimpi lembap daripada harus mengeksekusi sebuah boneka.
3. Kasus Penculikan supaya dibuatkan Film Monster
Yang namanya Kim Jong rata-rata menjadi momok angker bagi rakyat korea utara. Bila presiden Korut kini Kim Jong Un pernah mengeksekusi mati Insinyurnya gara-gara salah mendesain terminal bandara pesawat. Lain halnya dengan yang dilakukan oleh leluhurnya, Kim Jong II.
Akibat sirik tanda tak bisa ia memerintahkan para biro rahasianya untuk menculik Shin Sang Ok, sutradara film populer dari Korea Selatan. Setelah berhasil menyulik dan menyekap tokoh sutradara beserta istrinya. Kim Jong II mendatangi kawasan Shin Sang di Penjara.
Ia memperlihatkan 2 pilihan kepada sutradara tersebut, kalau mau bekerja sama ia akan hidup layak dan berkecukupan namun bila berani menolaknya ia akan ditembak mati ketika itu juga bersama istrinya. Tahukah kau apa permintaan konyol dari Kim Jong II?
Ternyata ia hanya meminta supaya sutradara tersebut menyebarkan sebuah film monster menyerupai mirip Tokoh Godzila tentunya alur ceritanya sudah disiapkan oleh Kim Jong. Seakan tak ada pilihan daripada harus mati konyol, sang sutradara pun menyanggupi permintaan asing dan konyol itu. Ia mengajari teknik dan desain rancangan kepada sutradara-sutradara korea utara.
Film yang diberi judul Pulgasari itupun hasilnya sukses dibentuk pada tahun 1998 meski gres satu episode. Kim Jong yang sudah terlanjur arogan hasilnya memamerkan film tersebut ke seluruh dunia dan menyampaikan bahwa bangsanya juga bisa membuat sebuah film monster menyerupai Godzila. Sialnya, Shin Sang bersama istrinya kabur dari Korea Utara dan berhasil balik ke negaranya.
Film Pulgarasari yang gres berjalan satu episode itupun hasilnya terbengkalai lantaran para sutradara didikan Shin Sang belum cukup hebat untuk meneruskannya. Dan endingnya sudah sanggup kita tebak, 'film gagasan' Kim Jong hancur awut-awutan dan menjadi materi tertawaan dunia.
4. Idi Amin, Presiden Diktator Uganda
Tak kalah bikin repot dan nyusahin orang lain. Kelakuan konyol ini juga pernah dilakukan oleh Idi Amin, presiden Negara Uganda (Afrika Timur) di jaman rezimnya 1971-1979. Ketika penobatan dirinya sebagai presiden seumur hidup Idi Amin pernah menyuruh kepada empat orang kulit putih supaya memikul tandu dirinya berkeliling kota sambil merayakan penobatan dirinya.
Dapat dibayangkan bukan betapa letihnya ke empat orang kulit putih tersebut, menandu sang presiden gres tanpa diberi kesempatan istirahat dan orang pengganti. Sepertinya ini efek balas dendam yang ingin diperlihatkan oleh Idi Amin alasannya yaitu di masa itu orang kulit gelap lazim dijadikan budak oleh kulit putih.
Ia menyampaikan kepada rakyatnya, biasanya bangsa Afrika selalu diperbudak oleh bangsa Eropa. Namun dinegeri kita sendiri Uganda, mereka yang berkulit putih menjadi budak dan kita yaitu tuan atas mereka.
5. Rumble In The Jungle, Pertandingan Tinju Terbesar Dunia
Semua niscaya mengenal Don King, promotor tinju populer yang masih eksis hingga dengan sekarang. Bermula pada tahun 1974 ketika Don King mempunyai wangsit untuk mengadakan pertandingan tinju terbesar di dunia 'Rumble In The Jungle', dengan mempertemukan sang bintang gres dunia Muhammad Ali dengan petinju legendaris George Foreman.
Meski mempunyai wangsit yang sangat brilian namun tak ada satupun sponsor yang bersedia menyampaikan kawasan dan dana santunan sebesar 60 milliar. Di jaman tahun 1974 nilai uang 60 milliar terbilang sangat fantastis.
Namun tak disangka-sangka Mobutu Sese Seko Kuku Ngbendu wa za Banga sang presiden negara Zaire (sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo) menyambut wangsit Don King. Ia memperlihatkan Ibu kota Kinshasa sebagai kawasan pertandingan tinju dan bersedia menyampaikan santunan dana sebesar 60 miliar kepada Don King.
Padahal dikala itu negara Zaire terbilang sebagai negara miskin. Entah berasal darimanakah sumber dana yang diberikan oleh Mobutu, yang niscaya Mobotu memang dikenal haus akan publisitas dan ia ingin dirinya semakin populer di dunia meski harus mengorbankan uang rakyatnya. Sahabat kejadiananeh.com luar biasa bukan, permintaan konyol para pemimpin diktator dunia diatas, semoga saja di Indonesia para pemimpin kita tidak ada yang berkelakuan konyol menyerupai mereka.